Todolist dengan Kesepakatan SMART

Semakin dewasa (baca: tambah umur), semoga semakin paham diri dan memberikan ritme yang tepat, karena menemani diri sendiri untuk tumbuh dengan energi memberi yang lebih dominan (bukan dengan energi meminta yang dominan lagi).

Alam semesta merespon hati dan alam bawah sadar kita.

Catatan Ilma

Saya diskusi dengan suami tentang hidup; lalu berkesimpulan: hidup ini ya dijalani saja, ikhlas, dan bersyukur. Ingat bagaimana masa-masa dimana Allah menolong kita, tidak terlalu bangga dan tidak terlalu sedih.

Lihatlah bagaimana Allah memelihara kita, maka tidak ada kekuatiran dan tidak pula kita bersedih hati (referensi: sikap mukmin). Cara melakukannya:

• Bikin todolist sebelum tidur
• Cek kesanggupan energi, untuk lebih baik 5 persen per hari (Webinar Karier Genetik Merakit Hidup)

Saya membuat hal-hal yang rutin dilakukan, namun risikonya saya akan menjadi robot. Sedangkan melakukan hal dengan lebih bebas risikonya kurang batasan. Alhamdulillah, jangkarnya adalah: kesadaran.

Saya dari kecil mencatat PR di buku, itu membuat saya bisa melalui hari-hari saya. Jadi apa yang dimasalahkan dengan membuat todolist, asalkan itu dilakukan dengan kesepakatan yang SMART (Spesific, Measureable, Achievable. Relevant, Time-based).


Biidznillah…