Menjadi Rahmat, Amal Masing-masing
“Kalau kita ikhlas itu baik, kalau kita dendam ya bisa celakai orang yang kita ambil lagi (energinya), tetapi bisa juga kita ikut sakit.”
(dr. Pandu Indra Bangsawan, M.Kes.)
Suami saya bercerita tentang bagaimana ia berdoa ke Allah, tentang energi yang diambil/diserap maka kembalikanlah lagi padanya, supaya suami saya tidak rugi/dirugikan.
إذا ظلمك أحد فلا تنتقم منه بل راقب من بعيد فسترى القدر.
“Jika ada seseorang mendzalimimu jangan balas dendam padanya, tetapi perhatikan dari jauh. Dan engkau akan melihat takdir Allah bekerja.” (Sumber: kajian channel NU Online, saya bukan anggota organisasi agama apapun hanya menyimak saja)
Kemudian…
Mulai minggu lalu bersamaan dengan hadirnya Bedah Buku, saya membuka Life Coaching class, ini salah satu layanan dari Telebisnis, karena tidak semua orang yang perlu membaca itu mau membaca.
Menyusun penawaran untuk menjalankan bisnis. Peluang kerja sama merupakan suatu inisiasi yang kita tangkap, namun dibutuhkan hal untuk menjaganya.
Namun, Allah juga ingatkan supaya penuhi hak-hak Allah saat bangun tidur. “Barang siapa bangun pagi dan dunia lebih besar dalm keinginannya (benaknya), maka ia tidak nendapatkan apapun dari Allah. Dan Allah menanamkan 4 (empat) penyakit dalam dirinya; (1) Kebingungan yang tiada putus. (2) Kesibukan yang tiada berujung. (3) Kebutuhan yang tiada terpenuhi. (4) Khayalan yang tidak berujung.” (HR Thabrani)
Jadi, yang terbaik adalah fokus amal masing-masing
…
Persepsi manusia akan tergantung pada pengalaman dan pemahaman hidupnya masing-masing, juga keridhoan manusia merupakan hal yang mustahil. Jadi kita pilih, kriteria dan penilaian siapa.
Kalau masih belum menikah: kriteria orang tua.
Sudah menikah: kriteria suami atau istri.
Dalam bekerja: pihak yang kerja sama.
Itu yang perlu dijaga.
Kita tidak bisa mengontrol wilayah luar, hanya wilayah apa yang dalam kontrol saja yang kita fokuskan. Termasuk siapa yang menjadi fans atau hater. “Tidak perlu jelaskan dirimu, karena yang membencimu tidak percaya itu dan yang mencintaimu tidak butuh itu” (Ali bin Abu Thalib). Maka, jauhi perdebatan dan perbantahan yang tiada guna, bahkan ada surga jika meninggalkan perdebatan dan perbantahan itu…
Maka, jika orang memilih tidak percaya pada kita, itu sudah pilihannya. Jika orang memilih percaya pada kita, itu juga sudah pilihannya. Biarkan ia pada pilihannya, karena inilah hidup; ada susah-senang, kecewa-bahagia, dan pergi-datang. Amati saja dengan ikhlas dan bersyukur.
Alhamdulillah, dalam setiap keadaan.
One Response
[…] tujuan yang jelas, dan hasil kerja yang efektif dan efisien. Postingan tentang menjadi rahmat di post ini, membuat saya sadar untuk mengambil kendali atas hidup saya. Hal-hal yang […]