Kisahku bersama Setiadarma

Menggapai Cinta ALLAH dan Rasulullah

Kisahku bersama Setiadarma

January 30, 2023 Program 1

Judul post ini seperti kisah hidup yang menjurus ke percintaan ya, tapi sebetulnya tidak… It was my dream since university and still my dream.

Setelah melalui tahapan demi tahapan, lulus kuliah dan berkarir tentu kita wajar menginginkan improvement. Nah, sayangnya terkadang realita tak seindah ekspektasi, baik dari sisi kesiapan kita sendiri, situasi dan kondisi kerja, maupun keadaan lain yang membuat kita menjadi urung/batal/gagal mencapai hal itu. Setiadarma merupakan nama yang saya sukai. Terdengar berat dan berbau moralitas sekali ya, tapi tidak apa-apa… Bukankah nama itu mencerminkan dan membawa idealisme bagi kita sendiri. Jadi bagi saya, itu sebuah nama yang baik.

Jadi ceritanya, dari jenjang karir junior (dimulai dari bawah banget; admin, pernah mengalami jadi sales & marketing tapi proyeknya nggak jadi, pernah mencoba web design tapi tidak jadi menekuni, jadi guru untuk anak-anak, kemudian setelah lulus baru junior engineer), experienced engineer, kemudian senior engineer mulailah saya menjadi team leader. Setelah itu? Logikanya, manager dong… Namun, menjadi manager tidak semudah itu, ya karena belum tahapannya, belum waktunya, belum rezeki, kemudian sebagai wanita yang sudah berkeluarga saya juga wajib mengurus rumah tangga. Jangan sampai tanggung jawab ini akan membebani kehidupan saya (terutama pertanggungjawaban akhirat), jika saya tidak amanah menjalaninya. Saya belajar dari pengalaman. Alhamdulillah, suami terus mensupport saya seperti, “Sudah waktunya kamu usaha sendiri, masak jadi begitu terus…”. Alhamdulillah kebetulan, match kan dengan impian saya waktu masih belum lulus kuliah S1. Ini malah disuruh. Masya Allah. Allah berikan jalan. Minimal restu suami sudah dikantongi, kemudian tinggal jalan. (*Catatan kaki: Sejujurnya dalam menentukan pilihan hidup, saya sangat mempertimbangkan restu/ridho pihak yang lebih tinggi derajatnya, seperti: orang tua, mertua, kemudian suami. Karena berat bagi saya untuk ‘melawan’, saya tidak bisa membayangkan balasan dosanya (bagi yang mengenal saya pasti paham hal ini). Bertanya kepada ahli atau orang yang lebih berpengalaman juga perlu untuk menambah insight. Kemudian, kita punya self authority untuk menentukan pilihan sendiri (tanggung jawab tetap di kita, bahkan ketika kita ikut/sepakat dengan orang lain). Well, tidak selalu keras kepala itu buruk. Karena keras kepala dalam hal baik disebut teguh pendirian, konsisten, atau istiqomah; dalam hal jelek disebut bebal. LOL!)

Saya membangun ‘kerajaan’ sendiri, yang bernaung dalam Setiadarma Group, dimana saya sebagai CEO, bisnisnya bergerak dalam beberapa bidang:

  • Telco Journal: deal pertama adalah membuat buku Telekomunikasi
    Peran saya sebagai Project Manager untuk proyek buku telekomunikasi tersebut. Ada beberapa orang yang ada di grup (dari karyawan, trainer, dan dosen), namun di sini saya lebih cenderung jadi single fighter. But it’s okay buat saya… Namanya juga proses.
  • Kegiatan Edukasi ditulis di Edukasi Ilma
    Di sini saya sebagai Partner mengajak kolaborasi dengan teman-teman yang menurut saya berkompeten di bidangnya untuk sharing. Untuk sharing visual dilakukan di InstaLive dan Gmeet. Alhamdulillah, sudah cukup banyak. Semoga ke depan ada lagi improvement-nya.
  • Kagama Telco: sharing informasi lowongan kerja
    Di sini saya sebagai Co-Founder bersama Lingga Wardhana (CEO Floatways System dan Ketua Katetigama) membuat sebuah grup yang mayoritas beranggota alumni UGM senior. Grup ini tidak selalu ramai, bahkan lebih sering sepi, tapi yang penting tetap ada dan tetap berbagi informasi. It’s okay… Santai tapi serius.

Hari ini, saya mulai berani menampakkan diri di publik (dengan cara update profile LinkedIn), setelah ada support kantor yang lebih proper. Alhamdulillah.

Semua berproses. Embrace the process, believe in yourself, and trust Allah. Insya Allah, saya akan kembali bercerita step by step progressnya. Upaya ini butuh kesabaran, kegigihan, dan ketekunan.

Stay Tune!

LinkedIn Telekomunikasi: Ilma Pratidina
Pengalaman Bisnis Nontelekomunikasi: Lini Usaha

 

One Response

  1. […] ini sebagai kerja Part-Time. Semoga Allah merestui untuk meningkat ke Full-Time agar bisa ekspansi. Ini maksud saya, bercerita step by step progressnya. Stay […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *