2023 Menarik Impian
Setelah postingan 2022 Tahun Kebangkitan ini, Alhamdulillah ada pemahaman dan pencerahan terkait alam bawah sadar. Bahwa apa yang ada di benak kita, hati, pikiran, akan mengejawantah dalam kata, perbuatan, tingkah laku…kemudian ujungnya adalah takdir.
Ada beberapa catatan 2022, dimana kami sudah menyelesaikan healing di Bali kemudian comeback ke Jakarta. Kembali menekuni dunia yang sudah Allah buka pintunya. Hal itu selaras dengan apa yang sudah menjadi benak bertahun-tahun, sampai suami berkata, “Impianmu terwujud ya, Ma…” Masya Allah. Saya membuat slide pribadi untuk dokumentasi agar bisa melakukan evaluasi. Be the best we can be, do the best we can do.
Begitupula dengan impian suami, yang pernah apply sebuah klinik di Bali tahun 2012 kemudian terwujud tahun 2019. Masya Allah. Prosesnya tentu tidak instan, sempat tidak ‘berjodoh’ dengan tempat itu dulu, kemudian menjalani tempat-tempat kerja lain baru kemudian dibukakan pintu untuk takdir tersebut.
Satu hal yang menjadi catatan saya: jangan cerita sampai itu terjadi. Cukup simpan untuk diri sendiri saja. Karena, cerita itu belum tentu energinya akan memotivasi, bisa juga menimpulkan rasa tidak suka dari yang diceritakan dan akan mengganggu manifestasi mimpi.
Healing itu perlu. Selfcare itu silakan. Bermalasan itu merugikan. Ada banyak hal yang bisa kita dapatkan ketika kita sudah membenahi gangguan kita, kemudian maju terus, serta menyertakan Allah dalam setiap aktivitas kita.
Pertolongan itu ada di dalam takwa. Ya, sebuah ungkapan menarik minat saya; “Jika kita haus, apakah artinya kita harus ambil minum air kobokan?” Pepatah; tidak ada rotan akar pun jadi, itu tak selalu baik dan benar.
Semoga tahun 2023 segalanya lebih baik secara lahir dan batin. Aamiin.