Parenting: Pertama-tama, Salwa
Ketika jalan takdir Allah menjadikan suami menjadi orang tua sambung dari Salwa (ibu kandung Salwa meninggal, kemudian selang beberapa tahun suami menikah dengan saya) secara hukum suami tetaplah mahrom dari Salwa. Salwa memanggilnya Papa sejak Salwa kecil.
Kemudian kehidupan berjalan. Hari demi hari, bulan demi tahun, tahun demi tahun. Waktu berlalu. Alhamdulillah, saat Salwa mulai dewasa (kini sudah kuliah), Salwa membuka hatinya untuk kami termasuk menerima saya dan memanggil saya sebagai Mama Ilma.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa parenting adalah salah satu peran yang saya sukai, karena saya suka anak-anak dan adik bungsu saya terpaut 10 tahun dengan saya. Alhamdulillah.
Perjalanan ini tidak mudah, karena saya dan suami didera penyakit. Namun, setelah kami telusuri lebih dalam: doa anak sholeh itu tidak hanya anak kandung saja.
Ketika kita memberikan hak-hak Allah dan hak-hak sesama, pada hakikatnya kita memelihara kehidupan. Memelihara kehidupan artinya: memelihara diri kita sendiri. Alam: micro kosmos dan macro kosmos. Saling berhubungan.
Lalu, ketika Salwa bersyukur dengan kasih sayang kami…saya mengatakan, “Mama Ilma hanya saluran,” itu saya luar biasa lega bisa sampai tahapan itu.
Semoga kita diberikan kesadaran untuk tetap menjadi kurir-Nya. Aamiin.