Kesadaran Menuju Bahagia
Semua orang tahu bahwa kunci hidup adalah: IKHLAS. Namun mengapa kata itu sulit diwujudkan? Ternyata ada gap antara ekspektasi dan realita, serta antara sisi keadilan dan sisi kemurahan hati.
Bahwa kita adalah manusia biasa. Memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar (basic needs) yang kita ketahui, sehingga ini menjadi urusan fundamental yang perlu dipenuhi.
Lepaskanlah penderitaan-kecewa-hal yang tidak bisa dikontrol, sebagai sebuah pelajaran bagi jiwa. Memang begitulah sifat dunia. Lepaskanlah kemelekatan itu, seperti kita melepas napas dalam setiap tarikan, atau (maaf) kita BAB setiap hari karena memang perlu untuk dikeluarkan dari tubuh. Bayangkan, apabila kita tidak melepas maka tubuh kita akan sakit. Maka, terkadang kita perlu: air putih yang banyak, buah pepaya, atau suplemen untuk mendorong aktivitas BAB lancar dan sistem pencernaan kita normal kembali. Ya, sehat perlu melepaskan.
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk [67]: 2)
Ibnul Qayyim ditanya, darimana muncul kegalauan dan kesedihan, maka jawaban Beliau, “Pertama, yaitu mencintai dunia dan berhasrat dengannya. Kedua, yaitu lalai dalam amalan-amalan kebaikan dan ketaatan.” (Kitab/Buku Uddatus Shobirin, halaman 256)
Artinya kunci bahagia adalah berniat untuk akhirat dan bergerak (jangan stagnan) dalam amal kebaikan dan ketaatan.
Alhamdulillah…
Selalu bersyukur atas fakta yang diberikan oleh DIA, karena apapun pilihan Allah itu yang terbaik bagi kita.
Memasuki akhir bulan Juni atau tengah pertama tahun 2024, hal-hal yang disyukuri:
1. Rezeki kami hidup di Bali
Bali adalah tempat pilihan pertama keluarga kecil kami untuk menetap di Indonesia, suami mendapatkan tawaran sebagai dosen Fakultas Kedokteran dan meneruskan bisnis homecare serta praktiknya di Bali. Ada circle sahabat-sahabat di Bali yang sayang pada kami. Kami disayang tetangga di sini, dan memiliki tempat dan kendaraan yang layak. Bisa sering grounding dan olahraga juga. Perfect!
2. Kesempatan belajar
Melalui kuliah singkat ataupun training; bersama Latihati (Relasi/Psikologi), ADRB (Spiritual), SGB Virtual Assistant (Remote Working), juga salah satunya saya terpilih (salah satu dari 12 wanita) untuk Women Leadership Program (Entrepreneurship/Managerial) di Bali.
3. Kesempatan bekerja
Selain pekerjaan suami, saya sendiri juga bisa bekerja seperti yang tertulis di page lain pada website ini.
4. Kesehatan dan kesembuhan lahir dan batin
Allah yang memberikan sehat dan sakit, maka Allah pula yang Maha Mengetahui obatnya, ketika kita membuka diri kita untuk sabar menerima kemudian ikhtiar sehat, maka pada waktu-Nya rezeki kesehatan itu diberikan Allah.
Menuliskan di slide dari tahun ke tahun membuat kita refleksi diri, apa yang perlu disyukuri…ternyata banyak sekali. Semuanya dirayakan.
Terima kasih lahir dan batin.