Tunaikan Hidup
Pada tanggal 9 April kemarin, guru kami Latihati (Om Ge) ulang tahun, di situ kami bertanya apapun (tentu dengan disclaimer kalau pertanyaan kurang berkenan boleh tidak menjawab).
Kemudian ada yang bertanya,
“Apakah di umur ini puas sama hidupnya? Udah merasa hidup otentik atau belum?”
Jawaban Om Ge,
“Aku NGGAK PERNAH MENILAI hidupku baik atau buruk, sukses atau gagal, aku tunaikan hidup saja.”
Masya Allah…
Mengapa kita harus pilih-pilih ya?
Kalau dikasih senang artinya Tuhan sayang, kalau dikasih susah tidak sayang. Bukankah bahagia dan derita hanya sebatas makna?
Itu pula yang terjadi pada kita. Namun kita menuntut adem-ayem itu juga sebuah keserakahan. Memang menu belajar dari kehidupan seperti ini.
Alhamdulillah…
Hal-hal yang bisa disyukuri:
- Bisa melanjutkan kuliah dan spesialisasi (belajar formal)
- Dengan bantuan chatGPT AI membuat strategi (usaha)
- Setelah reuni perak selesai, ada konfirmasi untuk memberi walau kecil (teman/sosial)
- Kulwap Latihati 9 April 2025 (belajar nonformal)
- Ulang tahun Tante Atik, Mama mertua, dan Pernikahan Sepupu (keluarga/sosial)
- Diskusi tentang potensi kehamilan dengan traditional chinese method di grup Buka Hati/kantin Latihati (teman/sosial)
WEEK 15 2025
Senin-Minggu, 7-13 April 2025