Memelihara Kesehatan Fisik dan Mental
Beberapa minggu terakhir, badan saya meminta istirahat tidur sekaligus coping mechanism dari tekanan. Ketika datang bulan, saya cenderung ingat salah satu nasihat teman bidan yang saya konfirmasi ke suami dokter: ISTIRAHAT, biarkan tubuh memulihkan diri. Alhamdulillah, sempat sahur pada hari pertama Ramadhan lalu kemudian diberikan Allah libur puasa, jangan sedih karena itu tanda tubuh wanita kita berfungsi normal. Kemudian, saya juga banyak nonton short series dari aplikasi, ini membuat saya lebih terhubung ke energi feminin.
Hal-hal yang disyukuri:
- Menemani suami ibadah puasa Ramadhan (ibadah)
- Kulwap Latihati tentang Insecure 3-4 Maret 2025 (belajar nonformal)
- Melanjutkan proses akademik sistem baru dan melanjutkan belajar (belajar formal)
- Belajar webinar Merakit Hidup (kursus/belajar nonformal)
- Menyimak kajian (belajar Islam/belajar nonformal)
- Olahraga (pola hidup)
Ternyata, saya memang perlu menemukan strategi dalam adaptasi, support system, dan keseimbangan logika-mental-emosional termasuk intuisi. Karena kecenderungan generalis, membuat kita mudah bosan dan tidak fokus. Namun, tidak ada salahnya, karena jika kita sudah dewasa maka kita bisa memilih perilaku yang bertanggung jawab.
Perilaku menunda (prokrastinasi) merupakan wujud dari depresi. Makanya, saya ambil kulwap Insecure, bahwa rasa itu normal dan dirasakan saja, emosinya disalurkan dengan aman dan efektif.
Salam sehat lahir batin.
(WEEK 10 2025)
One Response
[…] sempat saya bahas sedikit di postingan sebelumnya, tubuh kita memiliki respon terhadap stres. Jika kita memperhatikan bahwa ada kecenderungan […]