Catatan Refleksi Pengusaha
Bidang: Edu-Islamic-Techno
Diawali dengan berdagang UMKM ibu saya sejak saya kecil, yaitu: mukena yang saya kerjakan di akhir proyek telekomunikasi 2017 tidak terasa tahun ini 2025 sudah menjalani peran sebagai pengusaha. Selama saya menjadi penulis kemudian berkembang menjadi ketua dan coach, qadarullah sudah banyak asam-garam yang telah dilalui.
Tentang Writerpreneur di Setiadarma
Semua kembali kepada niat, ketika doa itu sudah diijabah bahwa saya menghindari popularitas (karena lebih selamat) maka sebab-akibat yang saya peroleh adalah kurangnya penghargaan, exposure (paparan publik), termasuk penghasilan. Bahkan penulis yang sudah diterbitkan karyanya oleh penerbit besar juga masih mengeluhkan hal ini.
Maka bagaimana saya menyikapi ini?
Jawabannya:
Kembali pada niat. Jika menulis untuk menebarkan ilmu dan warisan masa depan, maka urusan perut (hajat hidup saat ini) perlu pengaman.
Kemudian, Telebisnis Global Aksara
Ini bisa diperoleh ketika saya mengembangkan usaha Telebisnis. Tanggal 18 Mei saya menulis ini di Linkedin.
Menjadi pengusaha merupakan dukungan dari suami. Tanggal 18-19 Mei, saya sempat mengikuti kelas Latihati, jawaban definisi dewasa sebagai berikut:
Kemudian 20 Mei membuat tulisan ini. Harapan saya, originitas ini terjadi. Saya berkarya pada bidang sesuai blue print fitrah.
Saya cocok di bidang pendidikan, maka salah satunya adalah penulis. Tentu tidak hanya penulis bukan? Karier Telekomunikasi masih saya pertahankan, yaitu: di asesor/penguji, tentunya ini tergantung bagaimana saya dipekerjakan (sebagai karyawan LSP).
Saya juga sudah lama sering membagikan lamaran pekerjaan, itu yang membuat saya membentuk agensi.
Untuk berkarya di bidang pendidikan, tentu saya perlu membekali diri dengan pendidikan tinggi pula, bukan? Maka, terima kasih support system untuk doa dan dukungannya.
Tulisan Refleksi Dunia Akademi-Kerja yang related sampai Mei 2025:
1. Catatan Refleksi Kuliah S1
2. Catatan Refleksi Karier Telekomunikasi
3. Catatan Refleksi Pengusaha
4. Catatan Refleksi Pascasarjana dan Sertifikasi (perlu waktu, giat, dan tekun sebelum dituliskan)
Mengenai kehidupan secara umum dan keluarga sudah dibahas lebih sering dalam postingan-postingan yang lain, sudah menjadi bagian dari rutinitas jadi bukan postingan yang dispesialiskan.
Quote Pengusaha (sumber: imPreneur community)
Jangan remehkan satu hari penuh kerja keras. Kejayaan tidak datang dari sekali loncatan, tapi dari keberanian melangkah setiap hari, tak peduli seberapa kecilnya. Nikmati prosesnya. Pelajari iramanya. Karena dalam proses itu, kamu sedang membentuk karakter pemenang.
Nikmatilah sebuah proses dalam mencapai suatu tujuan, jika kita mendapatkan tujuan langsung tanpa proses, maka cenderung tidak akan menghargai apa yang didapatkan. Seringkali, kita akan terbentuk menjadi versi yang lebih baik (digdaya, tercerahkan, berkualitas) dalam perjalanan proses tersebut.
Saya menemukan perjalanan pengusaha ini selaras dengan pribadi saya. Ketika mental serta level energi saya rendah, bagaimana Allah akan memberikan hal yang berharga untuk saya? Ketika saya masih belum move on dan move up dari victim mentality bagaimana saya memberi kepada para karyawan saya?
Keberadaan Tim
Tim saya di Setiadarma pada awalnya hanya saya kemudian dengan saran suami (sebagai manajer buku dan menyarankan sewa kantor) dan seorang desainer, kemudian berkembang setelah Telebisnis menjadi lebih banyak.
Usaha membutuhkan karyawan, kerja sama membutuhkan rekanan, juga karyawan penguji lepasan membutuhkan payung yang menaungi pergerakannya.
Alhamdulillah, bersyukur menjadi seorang pengusaha. Sudah menjadi bos tahunan, saatnya memantaskan diri naik kelas untuk wadah rezeki dengan omzet yang meningkat, semoga Allah merestui. Aamiin.